Mendag Ekspansi Ekspor HinggaAfrika

Untuk
mengantisipasi perlambatan
perekonomian Uni Eropa dan
Amerika Serikat, Kementerian
Perdagangan melakukan
diversifikasi pasar tujuan ekspor
ke Afrika.
“Salah satu strategi utama
pemerintah saat ini dalam
meminimalisasi dampak krisis
perekonomian yang terjadi di
Amerika Serikat dan Uni Eropa
adalah diversifikasi pasar,” kata
Wakil Menteri Perdagangan RI,
Mahendra Siregar, di Jakarta,
Selasa 6 September 2011.
Mahendra menjelaskan, tren
perdagangan menunjukkan
adanya pergeseran tujuan
ekspor Indonesia. Selama
Januari-Juli 2011, China untuk
pertama kalinya menggeser
posisi Jepang sebagai tujuan
ekspor nonmigas terbesar
Indonesia.
Tren menarik lainnya adalah
selama Januari-Juli 2011,
pertumbuhan nilai ekspor
Indonesia ke beberapa pasar
negara berkembang (emerging
market) tumbuh pesat, seperti
Afrika Selatan naik sebesar 100,6
persen, Iran 91,9 persen, Rusia
71,4 persen, dan Mesir 47,9
persen.
Di tengah krisis finansial yang
terjadi di Amerika dan Eropa,
diversifikasi pasar tujuan ekspor
salah satunya ke negara-negara
di kawasan Afrika adalah solusi
dan alternatif untuk terus
meningkatkan kinerja ekspor
Indonesia. "Apalagi, nilai
perdagangan Indonesia dengan
negara-negara Afrika masih
rendah dan sangat mungkin
untuk ditingkatkan,” jelasnya.
Kementerian Perdagangan akan
melakukan misi dagang ke
beberapa negara di kawasan
Afrika pada 6-14 Desember
2011. Misi ini bertujuan untuk
memperluas pangsa pasar
ekspor Indonesia sekaligus
diversifikasi pasar tujuan ekspor.
Langkah ini, dia melanjutkan,
perlu diambil di tengah-tengah
krisis finansial yang terjadi di
Amerika dan Eropa dan usaha
pemerintah untuk mengejar
target pertumbuhan ekspor
Indonesia yang diproyeksikan
tumbuh 20 persen menjadi US$
200 miliar pada 2011.
“Pemerintah perlu meningkatkan
upaya untuk menerobos pasar di
kawasan Afrika. Mengingat pasar
Afrika adalah pasar (tujuan
ekspor) non tradisional, maka
perlu dilakukan kegiatan misi
dagang dengan tujuan utama
melakukan penetrasi pasar,
market intelligence, dan
membangun hubungan
perdagangan bilateral yang lebih
intensif,” papar Mahendra
Siregar.

Related Posts:

Tweet