ALTERNATIF PEMBIAYAAN DEFISIT APBN

ALTERNATIF PEMBIAYAAN DEFISIT APBN
Dalam perjalanan sejarahnya, pemerintah Indonesia telah melalui beberapa proses penyempurnaan dalam kebijakan fiskal yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Pada masa pemerintahan Orde baru, Kabinet Ampera memperkenalkan sistem kebijakan fiskal yang berimbang dan dinamis yakni kebijakan fiskal yang menetapkan target pendapatan dan belanja negara dalam APBN sama atau berimbang. Penerapan kebijakan fiskal berimbang ini mampu menurunkan tingkat inflasi secara signifikan yang terjadi akibat pencetakan uang yang dilakukan untuk mengatasi defisit pada tahun 1966. Kebijakan ini dipertahankan sampai dengan tahun 1999.  
Memasuki tahun 2000, pemerintah menggunakan kebijakan fiskal yang defisit dan tercermin dari target belanja negara yang ditetapkan lebih besar dari pendapatan negara. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekspansi fiskal dalam mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih yang tinggi.
Ada empat alternatif yang dapat diambil oleh pemerintah untuk membiayai defisit anggaran: dengan mencetak uang, menggunakan cadangan devisa, pinjaman luar negeri, dan pinjaman dalam negeri.
Mencetak Uang
penambahan anggaran dari mencetak uang berarti akan menambah uang yang beredar di masyarakat dan itu akan berdampak pada inflasi. Apalagi apabila pengeluaran masyarakat dibelanjakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak produktif atau tidak efisien. Pengeluaran yang tidak efisien ini dapat dilihat dari 4 aspek, yaitu pertama kegiatan yang saling bertentangan antara sektor negara dan swasta. Kedua kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan pembangunan, ketiga kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya yang lebih besar daripada manfaat yang akan diperoleh. Keempat pengeluaran yang bertentangan dengan tujuan makro ekonomi, misalnya penciptaan kesempatan kerja, penciptaan devisa.
Cadangan Devisa
Merupakan simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan aset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan. Dengan penggunaan cadangan devisa dibanding mencetak uang maka efek inflasi dari defisit dapat ditunda.
Pinjaman Luar Negeri
Pinjaman luar negeri meliputi penarikan pinjaman program, yaitu pinjaman luar negeri dalam valuta asing yang dapat dikonversikan ke rupiah dan digunakan untuk membiayai kegiatan umum atau belanja pemerintah, dan pinjaman proyek yaitu pinjaman luar negeri yang penggunaannya sudah melekat pada (earmark) dengan kegiatan tertentu Pemerintah yang dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga. Dalam realisasi pencairannya, pinjaman program akan dilakukan setelah persyaratan yang tertuang dalam perjanjian pinjaman dipenuhi, misalnya dalam bentuk policy matrix atau trigger policy.
Pinjaman luar negeri ini dapat berasal dari World Bank, Asian Development Bank, Islamic Development Bank dan kreditor bilateral (Jepang, Jerman, Perancis dll), serta Kredit Ekspor.
  • Pinjaman Program: Untuk budget support dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan Policy Matrix di bidang kegiatan untuk mencapai MDGs (pengentasan kemiskinan, pendidikan,pemberantasan korupsi), pemberdayaan masyarakat, policy terkait dengan climate change dan infrastruktur.
  •  Pinjaman proyek : Untuk pembiayaan  proyek infrastruktur di berbagai sektor (perhubungan, energi, dll); proyek-proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM).

Pinjaman Dalam Negeri
Pinjaman dalam negeri berupa penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto di pasar domestik, baik surat berharga konvensional maupun surat berharga berbasis syariah. Selain itu juga ada pinjaman untuk pembiayaan kegiatan (proyek) yang memenuhi persyaratan tertentu berupa kegiatan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas kementerian negara/lembaga untuk memanfaatkan industri dalam negeri. Pinjaman dalam negeri pada prinsipnya dapat bersumber dari BUMN Perbankan dalam negeri dan Pemerintah Daerah. Pinjaman dalam negeri dilakukan terutama untuk mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman komersial luar negeri dan mendorong substitusi komoditas industri dalam negeri.


  • Peraturan Pemerintah (PP) No.: 54 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah ;
  • Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Pemerintah Daerah,dan Perusahaan Daerah;
  • Untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum; kegiatan investasi yang menghasilkan penerimaan.

  • Surat Berharga Negara (SBN) dalam Rupiah dan valuta asing, tradable & non-tradable,fixed &variable :
    ·         Surat Utang Negara (SUN)
    ü  Surat Perbendaharaan Negara (SPN/T-Bills): SUN jangka pendek (s.d. 12bln);
    ü  Obligasi Negara (> 1 thn)
    1. Coupon Bond
    2. Tradable: ORI, FR/VR bond, Global bond
    3.  Non tradable: SRBI untuk BLBI, dan Surat Utang/SU ke BI untuk penyehatan dan restrukturisasi perbankan
    4. Zero coupon
    ·         Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara dalam Rupiah dan valuta asing dengan berbagai struktur, misalnya Ijarah, Musyarakah, Istisna dll
    ü  SBSN jangka pendek (Islamic T-Bills); SBSN Ritail (Sukri);
    ü  SBSN jangka panjang (IFR/Ijarah Fixed Rate; Global Sukuk; SDHI/Sukuk Dana Haji  Indonesia).
    Dalam rangka membiayai defisit RAPBN 2012 sebesar 1,5 persen dari PDB, sumber pembiayaan utama diharapkan berasal dari dalam negeri, baik melalui utang dengan penerbitan SBN maupun nonutang dengan penarikan pinjaman dalam negeri. Pembiayaan nonutang direncanakan bersumber dari rekening dana investasi dan hasil pengelolaan aset yang dikombinasikan dengan kebijakan dukungan investasi pemerintah, terutama untuk infrastruktur dan pembiayaan UMKM. Pembiayaan utang bersumber dari penerbitan SBN dan pinjaman luar negeri yang terdiri atas pinjaman program dan pinjaman proyek. Pembiayaan dalam negeri dalam tahun 2012 diperkirakan sebesar Rp125.912,3 miliar, sedangkan pembiayaan luar negeri diperkirakan sebesar minus Rp292,3 miliar.

    Begitu pula dengan strategi pembiayaan defisit sampai dengan tahun 2014, sumber pembiayaan diutamakan melalui sumber pembiayaan dalam negeri dengan menerbitkan SBN. Di lain pihak, pinjaman luar negeri diupayakan untuk terus dikurangi dan hanya dilakukan sepanjang untuk memenuhi kebutuhan prioritas dengan memperhatikan terms & conditions yang wajar bagi pemerintah. Alasan pinjaman dalam negeri lebih diprioritaskan terutama untuk mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman komersial luar negeri dan mendorong substitusi komoditas industri dalam negeri.

    Sumber : Keputusan Menteri Keuangan Nomor 381/KMK.08/2010

                     Stanley Fischer, William Easterly: The Economics of the Government Budget Constraint

    Related Posts:

    Membuat Prediksi yang Tepat Sesuai dengan Hasil Perhitungan

    Membuat Prediksi yang Tepat Sesuai dengan Hasil Perhitungan.
    Persiapan : Siapkan amplop berisi prediksi bertuliskan angka "73"
    Prosedur :
    1. Katakan bahwa anda telah membuat sebuah prediksi di sebuah amplop terutup. Berikan amplop ini ke salah satu penonton.
    2. Panggil seorang sukarelawan (anda bisa mencoba dengan beberapa sukarelawan sekaligus bila sudah mahir) naik ke atas panggung, dan beri ia sebuah kalkulator.
    3. Minta ia memikirkan 4 digit angka (misal : 6743)
    4.  Suruh ia mengetikkan 4 digit angka tersebut dua kali di kalkulator (67436743)
    5. Minta ia membaginya dengan 137 (67436743 : 137 = 492239)
    6. Suruh ia membagi angka yang diperoleh di poin nomor 5 dengan 4 digit angka yang pertama kali ia pikirkan (492239 : 6743 = 73)
    7. Ingatkan bahwa sang penonton memilih sendiri 4 digit angka, dan tidak ada rekayasa di antara anda berdua. Bukalah prediksi anda, dan hasilnya pasti tepat!


    Pesulap mampu membuat prediksi dengan tepat

    Persiapan:
    Persiapkan 10 kartu yang tidak ada gambar nya/kosong (anda juga bisa membuat nya dengan menggunakan kertas karton yang di potong sesuai dengan keinginan anda ).
    Siapkan juga 10 amplop kosong.
    Lalu semua amplop di beri no dari 1 sampai 10.
    lalu 1 kartu dari 10 kartu yang ada,anda tuliskan kata “GOD”
    Setelah itu masukan semua kartu kedalam amplop tapi kartu yang ada tulisan “GOD”,anda masukan di amplop no 6.
    Lalu buat lah prediksi yang bertuliskan “GOD”.

    Permainan:
    Letakan semua amplop di atas meja.
    Lalu Minta para penonton memikirkan sebuah angka, berapapun (misal 13).
    Lalu Minta ia mengalikan dengan 3 (13x3=39)
    setelah itu Tambahkan dengan 18 (39+18=57)
    Lalu Bagi dengan 3 (57:3=19)
    Setelah itu Kurangi dengan angka yang pertama kali ia pikirkan (19-13=6)
    Pasti hasilnya selalu 6.

    Lalu suruh penonton untuk membuka amplop no 6.
    Buka prediksi anda,dan penonton akan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anda.

    Makna permainan:
    Jadi apapun yang kita pilih,semua nya akan kembali kepada yang maha kuasa.

    Kita yang berusaha,tuhan yang menentukan.

    Related Posts:

    Menghentikan Denyut Nadi

    Menghentikan Denyut Nadi

    Anda bisa menghentikan denyut nadi tangan kiri anda selama beberapa saat.

    Catatan :

    Sebenarnya ada dua macam metode "Kundalini's Heartbeat". Yang pertama bisa anda capai tanpa trik, caranya adalah dengan latihan Yoga secara teratur, konstan, dan dalam waktu lama. Cara kedua adalah dengan menghentikan denyut nadi (bukan detak jantung) menggunakan trik yang dijabrakan di bawah ini .

    WARNING :

    Ada efek samping dari trik ini : Lengan terasa pegal, pening, dan mual. Jangan melakukannya terlalu lama. Risiko ditanggung sendiri.

    Persiapan :

    1. Ambil sebuah bola tenis atau bola karet. Jika tidak ada, anda bisa menggunakan kaus kaki yang dibentuk bulat menyerupai bola.

    2. Ikatkan bola tersebut di pangkal lengan kiri anda, menghadap ke arah ketiak. Pastikan bola maupun ikatan tidak tampak terlalu menonjol, tersembunyi di balik lengan baju dan tidak terlihat aneh jika dilihat dari sudut pandang penonton.

    Prosedur :

    1. Panggil seorang sukarelawan naik ke atas panggung, beri ia sebuah lonceng. Jelaskan bahwa anda berniat menghentikan denyut jantung, anda selama beberapa saat. Katakan bahwa hal yang akan anda lakukan ini sangat berbahaya, dan memerlukan suatu kontrol pikiran yang luar biasa.

    2. Duduklah di kursi dengan posisi yang nyaman. Suruh sang sukarelawan meraba denyut nadi tangan kiri anda dengan salah satu tangan, sedangkan tangan sukarelawan yang lain memegang lonceng.

    3. Setiap kali sang sukarelawan merasakan satu denyut nadi, suruh ia membunyikan lonceng satu kali.

    4. Perlambatlah denyut nadi anda, makin lama makin lambat, hingga akhirnya berhenti sama sekali. Untuk memperlambat dan menghentikan denyut nadi dapat dilakukan dengan menekankan bola yang tersembunyi di pangkal lengan kiri anda ke arah ketiak. Semakin keras anda menekankan bola tersebut, semakin lambat denyut nadi anda, dan akhirnya akan berhenti sama sekali.

    5. Ketika denyut nadi anda sudah berhenti sama sekali (dapat diketahui ketika tidak ada lagi gemerincing bel yang dibunyikan sang sukarelawan), tunggu beberapa saat dan beraktinglah seolah-olah anda berada dalam keadaan mati. Jatuhkan diri anda dari kursi. tahan napas anda selama beberapa saat, dan buat diri anda seolah-olah tampak seperti "mati suri". Agar lebih dramatis, persiapkanlah seorang dokter untuk memeriksa denyut nadi anda.

    6. Tunggu selama beberapa saat, kemudian buka mata anda dan nikmati aplaus meriah dari penonton.


    Penting :


    - Trik ini hanya digunakan untuk menghentikan denyut nadi pergelangan tangan kiri anda, bukan untuk menghentikan napas ataupun detak jantung. Jangan sampai sang sukarelawan memeriksa napas atau detak jantung anda.


    - Ada efek samping melakukan trik ini : Anda mungkin akan merasa pusing, mual, ataupun kesemutan. Pastikan untuk berlatih dengan baik sebelum membawa trik ini ke atas panggung.

    Related Posts:

    Membuat Prediksi yang Tepat dari Kartu Pos yang Dibagi Secara Acak Oleh Sukarelawan

    Membuat Prediksi yang Tepat dari Kartu Pos yang Dibagi Secara Acak Oleh Sukarelawan


    Persiapan :
    1. Persiapkan nama Negara dari kartu pos yang anda inginkan (misal Indonesia). Beli 4 gambar objek wisata yang berbeda dari nama negara yang anda prediksi (misalkan anda memilih Indonesia, anda bisa membeli kartu pos bergambar Borobudur, Monas, Danau Toba dan Gunung Krakatau). Beli masing-masing 3 lembar kartu pos dari 4 gambar yang berbeda tersebut. Total di tangan anda ada 12 lembar kartu pos dengan 4 jenis gambar, masing-masing 3 lembar tiap jenisnya, dari negara yang sama.
    2. Persiapkan pula 36 kartu pos, masing-masing dari negara yang berlainan. Anda sekarang memiliki 48 kartu pos (12 kartu pos Indonesia dan 36 kartu pos negara lain)
    3. Susun kartu pos dengan urutan :

    6 Kartu pos pertama dari negara lain, urutan acak

    Mulai kartu ke-7, letakkan kartu pos Indonesia di urutan ganjil dan kartu pos negara lain di urutan genap (kartu ke-7 : Indonesia, ke-8 : negara lain, ke-9 : Indonesia, ke-10 : negara lain, dst sampai habis 48 kartu)

    1. Buat prediksi dalam amplop tertutup, sesuai dengan nama negara yang anda persiapkan (dalam kasus ini : INDONESIA)

    Prosedur :

    1. Panggil seorang penonton naik ke atas panggung. Tunjukkan bahwa anda memiliki setumpuk kartu pos dari negara yang berbeda.
    2. Jika anda bisa, lakukan "false cut" untuk mengacak kartu tanpa mengubah susunannya. Jika tidak bisa, langsung berikan setumpuk kartu tersebut ke penonton.
    3. Minta sang penonton membagi kartu tersebut dalam posisi tertutup ke atas meja, satu per satu. Perhatikan jumlah kartu yang ia bagi.
    4. Setelah sang sukarelawan membagi 5 kartu, katakan bahwa ia boleh berhenti membagi kartu di mana saja. Ingat, anda harus tetap memperhatikan dengan seksama jumlah kartu yang dibagi oleh sang sukarelawan.
    5. Jika sang sukarelawan berhenti pada angka ganjil (misalkan membagi 17 kartu di atas meja) suruh ia membuka kartu teratas yang ia bagi di atas meja. Jika sang sukarelawan berhenti pada angka genap (misalkan ia membagi 18 kartu di atas meja) suruh ia membuka kartu paling atas di tangannya.
    6. Suruh sang sukarelawan menyebutkan nama objek wisata/ gambar di kartu pos yang didapat dari poin nomor 5. Minta juga ia menyebutkan nama negara tempat objek wisata itu berasal.
    7. Ingatkan bahwa sang sukarelawan memilih sendiri kartunya. Buka ke-48 kartu pos untuk menunjukkan bahwa gambar pada tiap-tiap kartu pos berlainan. Terakhir, buka prediksi anda, pasti tepat.


    Tips :

    1. Jangan menggunakan kartu pos negara yang mudah ditebak gambarnya sebagai prediksi. Gunakan negara seperti China (dengan gambar Tembok Cina, Summer Palace, Forbidden City, dan Temple of Heaven; karena pasti akan lebih susah ditebak daripada objek wisata Indonesia)
    2. Saat anda menunjukkan bahwa kartu pos saling berbeda, lakukan saja secara sepintas. Jangan memberi kesempatan pada sang sukarelawan untuk memeriksa secara detail.
    3. Ini adalah trik dasar. Bisa dikembangkan dengan medium selain kartu pos.

    Related Posts: