
Penyakit
Penyakit adalah suatu keadaan
abnormal dari
tubuh atau
pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan,
disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang
dokter.
Patologi adalah pelajaran tentang penyakit. Subyek pengklasifikasian sistematik penyakit disebut
nosologi. Badan pengetahuan yang lebih luas tentang penyakit adalah
kedokteran.
Penyakit menular
Yaitu penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba, atau jamur.
Beberapa jenis penyakit yang menular:

Anthrax

Beguk
2. Beguk

Pertusis
3. Batuk rejan (pertusis)
Penyakit Tidak Menular
Yaitu penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah: batuk, sariawan, sakit perut, dan sebagainya.
Penyakit Kronis
Yaitu penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa penyakit kronis yang sering menyebabkan kematian kepada si penderitanya antara lain:
AIDS, Serangan jantung, dan
Kanker.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang paling berbahaya di dunia:

Malaria
6. Malaria
Malaria adalah sejenis penyakit menular yang pada manusia sekitar 350-500 juta orang terinfeksi dan lebih dari 1 juta kematian setiap tahun. Terutama di daerah tropis dan Afrika(di bawah Gurun Sahara).
Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap
klorokuin. Untuk suatu serangan Malaria Falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin.
Prinsip penanganan malaria secara umum adalah bila tanpa komplikasi diberikan peroral artesunat kombinasi dengan amodiakuin(artesdiakuin) atau coartem(duo-cotexcin), sedangkan malaria dengan komplikasi diberikan artesunat 2,4 mg/kgbb pada jam ke 0-12-24-72 dan seterusnya sampai pasien bisa diterapi secara oral atau digunakan artemeter 3,2 mg/kgbb dilanjutkan dengan 1,6 mg/kgbb.

Tuberkulosis
5. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteriMycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang
organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks
Mycobacterium tuberculosis yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.
Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal. Seratus tahun yang lalu, satu dari lima kematian di
Amerika Serikat disebabkan oleh tuberkulosis.
Tanggal
24 Maret diperingati dunia sebagai “Hari TBC” dikarenakan pada 24 Maret
1882 di
Berlin,
Jerman.
Robert Koch mempresentasikan hasil studi mengenai penyebab tuberkulosis yang ditemukannya.
Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. Kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai.
M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob. Mycobacteria dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, misalnya dengan Pewarnaan Gram. Namun, sekali mycobacteria diberi warna oleh pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu, maka mycobacteriadisebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme lain yang juga memiliki sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella micdadei, dan protozoa Isospora dan Cryptosporidium. Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria yang berperan dalam interaksi antara inang dan patogen menjadikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofaga.
Penularan penyakit ini karena kontak dengan
dahak atau
menghirup titik-titik air dari
bersin atau
batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberculosis.
Gejala utama tuberkulosis ialah batuk selama 3 minggu atau lebih, berdahak, dan biasanya bercampur
darah. Bisa juga nyeri dada, mata memerah, kehilangan nafsu makan, sesak napas,
demam, badan lemah, dan semakin kurus. Bila tidak ditangani, bisa terjadi syok
hipovolemik atau sesak napas berat yang berujung
kematian.

Diare
4. Diare
Diare adalah sebuah
penyakit di mana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus-menerus dan
tinja atau feses yang masih memiliki kandungan
air berlebihan. Di
Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umumv terhadap balita dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
Kondisi ini dapat merupakan
gejala dari luka,
penyakit,
alergi, memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan
vitamin C, biasanya disertai sakit perut, dan seringkali
mual /
muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare dan definisi resmi medis dari diare adalah
defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh
usus besar. Sebagai bagian dari proses
digestasi atau karena masukan cairan,
makanantercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak/
radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi
virus tetapi juga seringkali akibat dari racun
bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih, dan dengan makanan mencukupi, serta air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan
dehidrasi yang parah dan dapat mengancam jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius. Seperti
disentri,
koleraatau
botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti
penyakit Crohn. Meskipun penderita
apendisitis umumnya tidak mengalami diare. Diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi
alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan.
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain
pegalpada
punggung dan perut berbunyi.
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengkonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan cairan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan
elektrolit untuk menyediakan
garam yang dibutuhkan dan sejumlah
nutrisi. Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
1. Diare pada balita
2. Diare menengah atau berat pada anak-anak
3. Diare yang bercampur dengan darah
4. Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu
5. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti
sakit perut,
demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
7. Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental
6. Penyakit pencernaan

HIV
3. HIV(Human Immunodeficiency Virus)
Adalah sebuah
retrovirus yang menginfeksi sel
sistem kekebalan tubuh manusia terutama
Sel T CD4+ dan
makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar
AIDS.
Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh
Luc Montagnier dari Perancis yang awalnya menamakannya LAV(lymphadenopathy-associated virus) dan oleh
Robert Gallo dari Amerika Serikat yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III).
HIV adalah anggota dari genus
lentivirus, bagian dari keluarga
retroviridae yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul
lipid dari sel host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih mematikan dan lebih mudah menular, juga merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia. HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat. Kedua spesies berawal di Afrika Barat dan Tengah, melompat dari
primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai
zoonosis.
Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi
genom viral yang disebut env, yaitu: M, N, dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B(di
Amerika dan
Eropa), A dan D(di
Afrika), C(di
Afrikadan
Asia).
Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi.
Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika Tengah dan Barat, kemudian rekombinan AGI dari
Yunani dan
Siprus, rekombinan AB dari
Rusia dan
AE dari
Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa Tipe E masih belum ditemukan.
47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D, dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkan beberapa
laboratoriummenggunakan subtipe C.
HIV menular melalui hubungan kelamin, hubungan seks oral, atau melalui anus,
transfusi darah, penggunaan bersama jarum yang terkontaminasi melalui injeksi obat dalam perawatan kesehatan, antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Penggunaan pelindung fisik seperti
kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa
penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk direkomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.
Pada akhir tahun
2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang.
Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayah tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya
penyakit kelamin, praktik menoreh tubuh,
transfusi darah, dan buruknya tingkat
kesehatan serta
gizi di sana. Pada tahun 2000,
WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah.
Di
Asia,
wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antar pria maupun dengan
pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.
HIV berbeda dalam struktur dengan retrovirus yang dijelaskan sebelumnya. Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter(seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali lebih kecil dari sel darah merah).

Sel Kanker
2. Kanker
Tumbuh tidak terkendali(pembelahan sel melebihi batas normal)
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti
leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut
onkologiPada umumnya, sel kanker membentuk sebuah
tumor, kecuali pada leukemia. Reaksi antara
asam tetraiodotiroasetat dengan
integrin adalah penghambat aktivitas
hormon tiroksin dan
tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
angiogenesis dan proliferasi sel tumor. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan
DNA, menyebabkan
mutasi di
gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut
karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan ataupun diwariskan. Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan
biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan
operasi,
kemoterapi, atau
radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan
kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di
negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Sedangkan tumor menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat bersifat ganas(bersifat kanker) atau jinak(tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui
kelenjar getah bening maupun
pembuluh darah ke organ lain.
Jaringan kanker memiliki ciri morfologis yang sangat khas saat diamati dengan
mikroskop. Diantaranya berupa banyaknya jumlah sel yang mengalami
mitosis, variasi jumlah dan ukuran
nukleus, variasi ukuran dan bentuk sel, tidak terdapat fitur selular yang khas, tidak terjadi koordinasi selular yang biasa nampak pada jaringan normal, serta tidak terdapat batas jaringan yang jelas.
Immunohistochemistry dan metode molekular lain digunakan untuk menemukan ciri morfologis khas pada sel kanker/tumor, sebagai rujukan
diagnosis dan
prognosis.

Serangan Jantung
1. Penyakit Jantung
Penyakit jantung yang paling umum yaitu serangan jantung. Serangan jantung adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat yang menuju ke
jantung dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di
Amerika. Setiap tahunnya di
Amerika Serikat:
1,5 juta orang mengalami serangan jantung.
478.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
407.000 orang mengalami operasi peralihan.
300.000 orang menjalani angioplasti.
Penyakit
jantung,
stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari
gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.
Ada beberapa gejala yang spesifik, antara lain:
Jika
otot tidak mendapatkan cukup darah(suatu keadaan yang disebut iskemi), maka
oksigen yang tidak memadai dan hasil
metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau
kejang. Perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali(suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
2. Sesak napas
Merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di
paru-paru(kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3. Kelelahan atau Kepenatan.
Jika jantung tidak efektif memompa maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
4. Palpitasi
Jantung berdebar-debar.
5. Pusing & Pingsan
Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
10 Anggapan yang salah tentang penyakit jantung:
1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
2. Penyakit jantung tidak bisa terjadi pada anak atau orang muda
3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
4. Penyakit jantung hanya satu macam
5. Jantung sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang