SEA Games XXVI 2011 Palembang Jakarta Indonesia 11-25 November 2011. Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (Inggris: Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Venue
Stadion Gelora Sriwijaya

Nama lengkap Stadion Gelora Sriwijaya
Lokasi Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Koordinat Koordinat: 2°58′39″S 104°44′38″E / 2.977617°LS 104.743808°BT / -2.977617; 104.743808
Pelepasan tanah 30 September 2000
Dibuat 23 Januari 2001
Dibuka 2 September 2004
Direnovasi 1 Januari 2005
Pemilik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Operator Sriwijaya Football Club
Kapasitas 36.000 - 40.000
Pemakai
Sriwijaya Football Club

Stadion Gelora Sriwijaya (juga disebut Stadion Jakabaring) adalah stadion multifungsi terbesar ketiga di Indonesia setelah Stadion Bung Karno dan Stadion Palaran. Terletak di Palembang, Indonesia, stadion ini juga diakui sebagai salah satu stadion terbaik yang bertaraf internasional. Kebanyakan, stadion ini difungsikan untuk tempat penyelenggaraan pertandingan-pertandingan sepak bola. Stadion dengan luas lahan sekitar 40 hektar ini dapat memuat hingga 36.000 - 40.000 orang dengan 4 tribun (A, B, C dan D) bertingkat mengelilingi lapangan. Tribun utama di sisi barat dan timur (A dan B) dilindungi atap yang ditopang 2 pelengkung (arch) baja berukuran raksasa. Bentuk atap stadion merupakan simbol kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di bidang maritim yang dilambangkan oleh bentuk perahu dengan layar terkembang. Stadion ini beralamat di Jalan Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring, Palembang.

Sejarah
Tampak dari luar Stadion Gelora Sriwijaya.

Stadion yang mulai bangun pada tanggal 23 Januari 2001 ini ditujukan untuk menyelenggarakan PON XVI ketika kota Palembang ditunjuk sebagai penyelenggara pada tanggal 2 September 2004. Stadion ini diberi nama berdasarkan kemaharajaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan berhasil mempersatukan wilayah barat Nusantara pada abad 7 sampai dengan abad 12. Selain itu stadion ini juga merupakan markas dari klub sepak bola Indonesia, Sriwijaya FC. Stadion ini dipakai sebagai salah satu stadion yang menyelenggarakan pertandingan dalam Piala Asia 2007 sebagai pendamping Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari pertandingan ketiga dan juga perebutan tempat ketiga. rekor jumlah penonton terbanyak di stadion Jakabaring ini adalah saat kompetisi ISL 2008/2009 berlangsung saat Sriwijaya FC menjamu Persija Jakarta bahkan melebihi jumlah penonton saat pembukaan PON XVI.

Dan akan menggunakan kolam Renang Lumban Tirta

Dan sementara ini sedang akan dilakukan pembangunan venues-venues baru yang sedang dibangun

Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia. Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Gelora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001

Selain sebagai tempat berolahraga, kawasan Gelora Bung Karno oleh berbagai kelompok masyarakat sering dimanfaatkan sebagai ajang temu. Selain itu pada awal tujuan dibangunnya stadion ini, Presiden Soekarno juga menginginkan kompleks olahraga yang dibangun untuk Asian Games IV 1962 ini juga hendaknya dijadikan sebagai paru-paru kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul
.

Stadion Utama Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno


Berikut Venues Dan Asrama Atlet yang akan dibangun :
Sumber Dinas Pu Cipta Karya Sumatera Selatan




Komplek Asrama Atlet Sea Games 26th 2011 Palembang
Tentang
Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2011 (disingkat SEA Games 2011) direncanakan akan diselenggarakan di Indonesia pada 11-25 November 2011. Kota penyelenggara hanya ada dua Provinsi yaitu Palembang Sumatera Selatan sebagai tuan rumah utama, serta Jakartasebagai tuan rumah pendukung. Jakarta sendiri sudah pernah menyelenggarakan 3 kali SEA Games, yaitu pada tahun 1979, 1987, dan 1997.


Lokasi SEA Games 26th 2011 Palembang- Smatera Selatan dan Jakarta Indonesia

Upacara pembukaan dan penutupan kemungkinan dilaksanakan di Stadion Gelora SriwijayaPalembang. Palembang menyelenggarakan 24 cabor dari 38 cabor dan sebagai tuan rumah pendukung yaitu Jakarta.

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2011
SEA Games XXVI
Tuan rumah Palembang dan Jakarta

Jumlah negara peserta 11
Jumlah atlet >5000
Jumlah pertandingan -- dari 38 cabang
Upacara pembukaan 11 November 2011

Upacara penutupan 25 November 2011

Diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono


Presiden Indonesia

Stadion Stadion Gelora Sriwijaya

Jakarta meliputi panahan, bulutangkis, bola basket, boling, canoing, balap sepeda, equestrian, anggar, sepakbola dan futsal, judo, karate, rowing, layar, taekwondo, tenis meja, wushu, kempo, pencak silat, perahu naga, paragliding serta vovinam.
Palembang akan menjadi tuan rumah bagi cabor baseball, biliar dan snooker, tinju, sepakbola, senam, sepak takraw, menembak, softball, tenis dan soft tenis, voli indoor, voli pantai, angkat besi, gulat, catur, fin swimming, petaque, ski air, bridge, sepatu roda dan panjat tebing.
Cabang olahraga
SEA Games 2011 akan mempertandingkan berbagai nomor lomba dari 41 cabang olahraga.

• Olahraga air (renang, menyelam, renang indah, polo air)
• Panahan
• Atletik
• Bulu tangkis
• Bisbol
• Bola basket
• Biliar dan Snooker¹
• Boling¹
• Tinju
• Dayung/Kayak
• Caturʰ
• Balap sepeda (trek, jalanan, sepeda gunung)
• Olahraga dansa³
• Berkuda
• Anggar
• Sepak bola
• Futsal
• Senam
• Judo
• Karate¹
• Kempo³
• Pencak silat²
• Angkat berat³
• Sepatu roda³
• Rowing
• Berlayar
• Sepak takraw²
• Menembak
• Sofbol°
• Tenis meja
• Taekwondo
• Tenis
• Balap perahu¹
• Bola voli (indoor, pantai)
• Panjat dinding³
• Angkat besi
• Gulat
• Wushu¹

¹ - Bukan cabang olahraga olimpiade resmi
² - Cabang olahraga yang hanya dipertandingkan di SEA Games
³ - Bukan cabang olahraga SEA Games maupun olimpiade tradisional dan diperkernalkan hanya oleh tuan rumah.
° - Bekas cabang olahraga olimpiade resmi, tidak dipertandingkan di tuan rumah sebelumnya dan diperkenalkan hanya oleh tuan rumah. ʰ - Cabang olahraga yang tidak dipertandingkan pada edisi sebelumnya dan diperkenalkan kembali oleh tuan rumah.
Indonesia akan mempromosikan beberapa cabang olahraga sebagai eksibisi[2], seperti:
• Bridge
• Tarung drajat - seni bela diri tradisional Sunda
Khusus untuk cabor sepakbola, sistem kompetisi akan diibagi menjadi dua pool. Pool pertama akan bermain di Stadion Jakabaring, Palembang. Sementara pool lainnya bertanding di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Ajang SEA Games XXVI ini akan resmi dibuka lewat opening ceremony di Palembang, 11 November 2011 mendatang.



Sejarah
Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 682 Masehi[2]. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.
Kota ini diserang beberapa kali oleh kekuatan asing, dimana kerusakan terparah terjadi saat penyerangan pasukan Jawa tahun 990 dan invasi kerajaan Chola tahun 1025. Namun sekarang kota ini tengah berbenah dan semakin mempercantik diri untuk menjadi sebuah kota internasional.
Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat wisata air terindah yang berjuluk "Venice of the East".

Fase Kerajaan Sriwijaya


Prasasti Kedukan Bukit berangka 682 Masehi merupakan prasasti tertua yang ditemukan di Palembang. Prasasti ini menceritakan adanya pasukan besar yang datang dari Minanga Tamwan dengan perasaan suka cita. Sejarawan merujuk angka pada prasasti ini sebagai hari lahir Sriwijaya, walaupun kemungkinan Palembang telah menjadi ibukota kerajaan sebelum tahun tersebut.

Pada periode 850 - 1025 Masehi, Palembang merupakan kota terkaya di Asia Tenggara, hal ini seiring dengan kemakmuran perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Selain menjadi pusat perdagangan Timur Jauh, pada masa ini Palembang juga menjadi pusat pengajaran agama Buddha. Para pelajar dari Tiongkok banyak singgah di kota ini untuk mempelajari agama Buddha sebelum melanjutkannya di India.




Pada tahun 990, Dharmawangsa dari Kerajaan Medang menyerang Palembang. Pada penyerangan ini istana kerajaan diserbu dan Palembang luluh lantak. Namun Culamanivarmadeva, raja yang berkuasa ketika itu, dapat menguasai keadaan dan memukul balik pasukan Jawa untuk kembali ke Medang. Palembang yang makmur itu kembali mendapat serangan dari pihak asing. Rajendra Chola dari Kerajaan Chola menjarah Palembang pada tahun 1025. Setelah menghancurkan Palembang dan menawan rajanya, pasukan Chola menjarah harta kerajaan yang melimpah ruah sebagai rampasan perang.

Dengan penyerangan ini situasi kerajaan tidak terkendali yang berakibat pindahnya ibukota Sriwijaya ke Jambi. Sejak kepindahan ini Palembang hanya menjadi kota pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing. [4]
Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Setelah keruntuhan Sriwijaya, tidak ada kekuasaan besar yang mengendalikan kota. Pada masa itu di Palembang dan sekitarnya bermunculan kekuatan-kekuatan lokal seperti kelompok Panglima Bagus Kuning di hilir Sungai Musi, kelompok Si Gentar Alam di daerah perbukitan, kelompok Tuan Bosai dan Junjungan Kuat di daerah hulu Sungai Komering, kelompok Panglima Gumay di sepanjang Bukit Barisan, dan sebagainya.[rujukan?] Selain itu beberapa pedagang Tiongkok menjadikan kota ini sebagai pangkalan perdagangan mereka. Orang Laut juga menjadikan Palembang sebagai markas mereka sebagai bajak laut.

Pada fase inilah muncul pangeran Sriwijaya yang terakhir, Parameswara. Setelah penyerangan Majapahit ke Palembang, Parameswara bersama Sang Nila Utama pergi melarikan diri ke Tumasik. Di sana ia membunuh gubernur Tumasik yang berkebangsaan Thai. Sewaktu pasukan Thai akan menyerang Tumasik, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Malaka di Semenanjung Malaya, dan mendirikan Kerajaan Malaka. Parameswara memeluk Islam untuk menikahi putri Samudera Pasai dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Syah. Malaka berkembang pesat pada abad ke-15 sehingga Parameswara menjadi sebagai penguasa tunggal perairan Selat Malaka dan sekitarnya, bahkan Palembang akhirnya berada di bawah pengaruhnya.
Fase Kesultanan Palembang Darussalam


Hancurnya Majapahit di Jawa secara tidak langsung memberikan andil pada kekuatan lama hasil dari Ekspedisi Pamalayu di Sumatera. Beberapa tokoh penting di balik hancurnya Majapahit seperti Raden Patah, Ario Dillah (Ario Damar), dan Pati Unus merupakan tokoh-tokoh yang erat kaitanya dengan Palembang. Setelah Kesultanan Demak yang merupakan pengganti Majapahit di Jawa berdiri, di Palembang tak lama kemudian berdiri pula Kesultanan Palembang Darussalam dengan "Susuhunan Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman" sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini mengawinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya dan agraris dari Majapahit dan menjadi pusat perdagangan yang paling besar di Semenanjung Malaka pada masanya. Salah satu raja yang paling terkenal pada masa ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin II yang sempat menang tiga kali pada pertempuran melawan Eropa (Belanda dan Inggris).
Fase Kolonialisme




Setelah jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam pasca kalahnya Sultan Mahmud Badaruddin II pada pertempuran besar yang melibatkan Jendral de Kock, Palembang nyaris menjadi kerajaan bawahan. Beberapa sultan setelah Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyatakan menyerah kepada Belanda, berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir dengan pembumihangusan bangunan kesultanan. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar, dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
Sekarang


Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" pada tanggal 27 September 2005. Presiden mengungkapkan bahwa Palembang dapat dijadikan kota wisata air seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja.

Maskot
Logo


Logo Sea Games 2011 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Nomor 452 tahun 2010 tentang Logo Sea Games XXVI tahun 2011 dan Penggunaanya. Logo yang bergambar burung Garuda terbang diangkasa Indonesia itu secara fisik melambangkan kekuatan dan Kepak sayapnya mempresentasikan kemegahan dan kejayaan.

Related Posts:

0 Response to " "

Post a Comment

Terima Kasih Telah berkunjung :-)