PUTRI SERAPAH

Pada zaman dahulu, ada sebuah kerajaan yang sangat terkenal di Pangkalan Balai. Kerajaan tersebut dipimpin oleh raja yang sangat bijaksana. Apalagi ia juga mempunyai seorang istri yang sangat pengertian kepadanya, ia juga mempunyai seorang anak. Anaknya adalah seorang putri yang sangat cantik, dan dikenal diseluruh penjuru negri. Suatu hari, putri bertemu dengan seorang pemuda yang sangat tampan. Si pemuda sangat bersikap baik terhadap Putri. Sampai-sampai apa yang ingin dikehendaki putri di turutinya. Pemuda mengetahui bahwa putri sangat kaya raya. Ia mempunyai harta yang berlimpah ruah.
            Raja yang sangat menyayangi anak dan istrinya, ia selalu mengambil keputusan yang sangat bijak. Ia juga membuat peraturan yang sesuai dan juga dipatuhi oleh masyarakat-masyarakat kerajaannya. Putri yang juga dihargai serta dihormati oleh semua warganya itu, selalu mendapatkan perhatian yang lebih. Apalagi ia memiliki paras yang sangat cantik. Tidak salah jika ia banyak disukai para pemuda dan pangeran-pangeran dari negeri lain. Hal yang tak disukai putri adalah bersumpah. Ia sangat membenci yang namanya bersumpah. Tak lain halnya seorang putri, Putri ini selalu mengambil keputusan secara gegabah. Tetapi ia selalu mencoba untuk merubah sikap gegabahnya itu. 
Hal yang tak disukai putri adalah bersumpah. Ia sangat membenci yang namanya bersumpah. Tak lain halnya seorang putri, Putri ini selalu mengambil keputusan secara gegabah. Tetapi ia selalu mencoba untuk merubah sikap gegabahnya itu.  Putri yang saat itu sedang dekat dengan seorang pemuda tampan itu, terlihat selalu jalan berdua. Pemuda itu pun sempat-sempatnya mengunjungi Putri di kerajaannya. Ia juga disukai oleh Raja, ia selalu menunjukan sifat yang baik kepada raja dan putri. Setidaknya Raja dan Si Putri menganggap pemuda itu orang baik-baik.
            Semakin lama Raja dan Putri terpengaruh akan kebaikan Pemuda. Raja pun menyetujui hubungan antara Putri dan Pemuda itu. Pemuda itu sangat senang dengan keputusan raja. Pemuda itu bermaksud untuk melamar Sang putri untuk dijadikannya istri.
            Sang Putri menerima tawaran dari Pemuda. Mereka lalu menikah dan hidup bersama. Ini yang membuat pemuda menjadi bahagia dan senang. Ketika ia telah menjalani hidup dengan  Si Putri, ia memulai aksi ingin merebut tahta dan harta dari Raja.
            Pemuda yang telah menjadi suami dari sang Putri itu pun, membunuh raja dengan memberikan racun pada makanan Raja. Dan seketika tahta kerajaan itu di kuasai olh Pemuda tersebut. Sang Putri tak tahu niat jahat dari suaminya, ia hanya mengikuti peraturan yang ada.
            Ketika Putri mengetahui niat jahat suaminya, ia memerintahkan prajuritnya untuk menangkap suaminya. Tapi apa daya, ia yang akhirnya tertangkap oleh prajuritnya, dan akan dibunuh oleh suaminya sendiri. Lalu sang putrid bersumpah,
            “ jika kau ingin membunuhku silahkan, tapi ingat suatu saat nanti kerajaan ini akan hancur dan menjadi sebuah serapah”
            Setelah Putri dibunuh, kerajaan itu hancur menjadi sebuah serapah. Lalu kerajaan itu menjadi batu dan menghilang selamanya. Dan pemuda yang menjadi suami dari Putri itu menjelma menjadi batu besar disebuah sungai aliran sungai Tampok Penen.

            Awal kelahiran putri, Raja sangat gembira akan kelahiran anak pertamanya itu. Sehingga ia memerinthkan prajuritnya untuk mengundang semua warga agar berkumpul di halaman istana.
Raja : Wahai prajuritku. ( sambil berjalan menuju  luar istana)
Prajurit 1: Siap Baginda Raja
Prajurit 2: Ada apa gerangan Baginda memanggil kami? ( mereka membungkukkan badannya)
Raja : Aku perintahkan kalian untuk mengundang semua warga agar segera berkumpul di halaman istana, dalam menyambut kelahiran anak pertamaku.
Prajurit 3: Siap Baginda Raja, akan kami laksanakan. (ketiganya meninggalkan istana)
            Ketiga prajurit itu menuju balai pasar untuk mengumumkan hal itu.
Prajurit 3: Kalian semua warga kerajaan, Raja sedang bersenang hati dan ingin kalian semua datang ke halaman desa untuk menyambut kelahiran anak pertamanya.
Warga Ibu 1: Benarkah apa yang kau katakan Prajurit Kerajaan?
Prajurit 1 : benar sekali
Warga Ibu 2 : Kapan kami harus berkumpul disana?
Prajurit 2: Segeralah kalian menuju halaman kerajaan.
Setelah mendengar ucapan itu, semua warga meninggalkan tempat tinggalnya dan pergi menuju halaman kerajaan sesuai dengan undangan yang disampaikan ketiga prajurit tadi.
            Sementara warga berkumpul, dan raja mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kelahiran anaknya. Istrinya sedang dalam masa sulit di dalam kamar untuk proses persalinan.
Istri raja: Aku tak kuat menahan ini, aku ingin segera melahirkan anak dalam kandunganku ini.
Perawat istana: baik Yang mulia, akan kami bantu persalinannya. Yang Mulia harus kuat, jangan sampai tidak kuasa menanggung ini semua.  Yang Mulia harus kuat.
Istri Raja: Baiklah (sembari bersandar di kasur menahan sakit)
Tak berselang kemudian lahirlah anak pertama raja, berjenis kelamin perempuan. Warga bersorak-sorak di halaman desa.
Warga Ibu 1: Pasti anak Raja ini kelaknya akan berwibawa sepertinya.
Warga IBu 2: dan memiliki paras yang cantik seperti ibunya, serta dapat membanggakan ayah dan ibunya.
Raja: Wahai seluruh wargaku, hari ini aku berbangga hati karena anak pertamaku telah lahir dan kelaknya akan seperti ibunya.
            Beberapa tahun kemudian. Anak raja telah tumbuh dewasa, menjadi seoran Putri yan cantik dan terkenal baik hati.
Ratu: Anakku aku ingin sekali kau menikah dengan lelaki yang terbaik.
Putri: Baiklah Ibundaku.
Raja: Kelak ia akan menjadi pangganti tahta berikutnya.
            Kemudian setiap hari Putri melakukan perjalanan di luar istana, akhirnya ia bertemu dengan seorang pemuda  tampan  yang baik hati terhadap Putri. Semua yang diinginkan Putri dituruti dan di laksanakannya. Pemuda itu mengetahui kekayaan dari Putri.
Pemuda: Kau cantik sekali Putri, aku sangat senang dapat bertemu denganmu
Putri hanya menunduk malu dan tersenyum kecil.
Telah lama mereka berkenalan dengan Putri, akhirnya Putri memutuskan untuk menikah dengan pemuda itu. Selang berapa bulan kemudian, pemuda itu menjadi Raja di kerajaan tersebut. Putri itu lalu murka dengan suaminya tersebut. Pemuda yang telah menjadi suami dari sang Putri itu pun, membunuh raja dengan memberikan racun pada makanan Raja. Dan seketika tahta kerajaan itu di kuasai olh Pemuda tersebut. Sang Putri tak tahu niat jahat dari suaminya, ia hanya mengikuti peraturan yang ada.
            Ketika Putri mengetahui niat jahat suaminya, ia memerintahkan prajuritnya untuk menangkap suaminya. Tapi apa daya, ia yang akhirnya tertangkap oleh prajuritnya, dan akan dibunuh oleh suaminya sendiri. Lalu sang putrid bersumpah,

Putri: Rupanya, kau telah membohongiku! Aku tak menyangka kau sejahat itu denganku! kau hanya ingin mengambil hartaku saja! Aku telah murka denganmu! Apalagi kau berniat untuk membunuh Ayahku! “ jika kau ingin membunuhku silahkan, tapi ingat suatu saat nanti kerajaan ini akan hancur dan menjadi sebuah serapah”
Pemuda: Hahahahaahahahahahaah aku tak peduli! Baiklah akan kubunuh kau Istriku! Ini adalah permintaanmu! Akan ku kabulkan!
Setelah Putri dibunuh, kerajaan itu hancur menjadi sebuah serapah. Lalu kerajaan itu menjadi batu dan menghilang selamanya. Dan pemuda yang menjadi suami dari Putri itu menjelma menjadi batu besar disebuah sungai aliran sungai Tampok Penen.

Related Posts:

0 Response to " "

Post a Comment

Terima Kasih Telah berkunjung :-)