Metro, Jakarta - Gubernur DKI non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan, banyak pejabat DKI Jakarta yang memiliki usaha ojek kapal dan turut bermain dalam rute pelayaran ke Kepulauan Seribu.

"Biasanya itu pensiunan lah, mantan pejabat lah, main biasanya. Ini sudah kayak permainan umum, oknum perhubungan," kata Ahok, calon Gubernur DKI Jakarta itu, di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin, 2 Januari 2017.

Ahok mengatakan, pola permainan ojek kapal menyerupai pejabat yang memiliki usaha Metro Mini dan menguasai "rute empuk". Sehingga, orang lain pun tak ada yang berani memasuki rute tersebut. Ahok mengaku sudah memiliki trik untuk mematahkan pola tersebut dengan mudah. Caranya, ia akan memasukkan kapal dengan kualitas bagus dan harga murah. "Mati dia. Tapi kalau dia mau ikutan baik, kami tetap kasih dia untung, (dibayar) rupiah per mil," ujar Ahok.

Cara tersebut, Ahok berujar, menyerupai kasus rute bus angkutan perbatasan terintegrasi busway atau APTB yang dulunya menguasai rute Tangerang dan Bekasi menuju Jakarta, namun suka sembarangan mengambil jalan. Ahok mengatakan, keberadaan APTB kini sudah hilang lantaran ia memperluas rute bus TransJakarta. Sehingga, biaya dari Tangerang dan Bekasi menuju Jakarta hanya dikenai tarif serupa TransJakarta, yakni Rp 3.500.

Ahok belakangan juga menambah bus pengumpan dan mengambil alih rute-rute yang dilewati Metro Mini dan Kopaja. Meski begitu, ia tetap membuka peluang bagi para pemilik Metro Mini dan Kopaja untuk bergabung dengan TransJakarta dan dibayar melalui mekanisme rupiah per kilometer.

Sama halnya dengan transportasi laut, Ahok menilai banyak kapal angkutan penumpang menuju Kepulauan Seribu yang berkualitas buruk dan tidak memenuhi standar keselamatan. Karena itu, sejak tahun lalu, sewaktu aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengkaji aturan untuk mengambil alih kapal-kapal tersebut melalui PT TransJakarta.

Ia menyebutkan, pengambilalihan kapal-kapal tersebut membutuhkan waktu dan bisa berdampak matinya usaha itu. Tapi, jika kapal-kapal itu dibiarkan, Ahok menilai mereka juga tidak mampu bersaing dan memenuhi standar. "Makanya nanti sama kayak bus TransJakarta kan. Yang buatan enggak benar, langsung kebakar juga kan. Itu yang saya katakan, buat orang Jakarta harus kasih yang terbaik, kalau kapal dari TransJakarta nanti, semua standar," ujarnya.

FRISKI RIANA