Bisnis, Bojonegoro -- Kalangan ibu rumah tangga di Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan kini bersemangat menanam cabe di pot halaman rumahnya. Tindakan para perempuan itu merespon kenaikan harga cabe khususnya jenis rawit yang melonjak hingga Rp 100 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram.

Di Kelurahan Klangon dan Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Kota Bojonegoro, para ibu rumah tangga di kelompok Pembinaan Kesejaahateraan Keluarga (PKK) Dasa Wisma, membudidayakan tanam cabe di pot. "Jenisnya beraneka ragam, mulai dari cabe rawit, keriting, dan cabe hijau," ujar Kepala Kelurahan Klangon, Tasmiran, Selasa 3 Januari 2016.

Dia menambahkan, pilihan menanam cabe di pot karena halamannya sempit. Mereka memanfaatkan pekarangan untuk bumbu dapur. Tanam cabe di pot dan polibek dilakukan ibu-ibu rumah tangga di Bojonegoro setelah beberapa kali harga bumbu dapur ini kerap tidak stabil. Kenaikan harga cabe juga memicu harga bumbu dapur lainnya seperti bawang merah, bawang putih, lada.

Sementara itu di pasar Kota Bojonegoro dan Pasar Sumberejo harga cabe rawit terus naik hingga Rp 100 ribu per kilogram, terhitung Selasa 3 Januari 2017. Padahal, harga sebelumnya Rp 75 ribu per kilogram pada 30 Desember 2016. Harga cabe keriting juga menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Pun cabe merah besar harganya menjadi Rp 67 ribu per kilogram.

Sedangkan pasar-pasar di Kabupaten Lamongan dan Kecamatan Babat, harga tak jauh berbeda. "Harga cabe meningkat terhitung satu pekan menjelang tutup tahun 2016 dan berlanjut hingga 3 Januari 2017 ini," ujar Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo.

Sebelumnya Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono mengaku bingung dengan harga cabe di pasaran yang melonjak tinggi. Ia menduga kenaikan harga cabe karena adanya pedagang-pedagang yang mengambil untung besar, memanfaatkan lonjakan permintaan pada periode Natal dan tahun baru ini.

"Kami dari pertanian sudah menyiasati dengan pasokan tapi kan yang menjual siapa," ujar Spudnik seusai konferensi pers di kantornya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016.

SUJATMIKO